Alex Wibisono: Anies Berkibar, Heru Tenggelam Lagi

    Alex Wibisono: Anies Berkibar, Heru Tenggelam Lagi

    OPINI - Jelang pilgub, semua membicarakan Anies. Anies lagi, Anies muluk, Anies terus. Orang lupa Jakarta saat ini dipimpin Heru Budi Hartono. Orang kepercayaan Jokowi yang dijadikan PJ gubernu DKI. Kok luput dari pembicaraan publik. Kenapa ya?

    Dua tahun memimpin Jakarta, harusnya Heru masuk radar persaingan gubernur. Kenapa namanya kagak muncul? Kagak ada orang yang membicarakannya? Apa kagak menarik.

    Saat awal jadi PJ gubernur, Heru bersemangat. Saking semangatnya, banyak program Anies dihentikan. Jalan sepeda dan trotoar dibongkar. KJP (Kartu Jakarta Pintar) belum juga disalurkan. Kartu Lansia dipotong. Bantuan untuk marbot masjid dan mushalla tinggal 50 persen. Ini bentuk antitesa revolusioner Heru kepada Anies. Waktu itu, nama Heru sempat populer. Semua orang membicarakan cara-cara kontroversialnya. Tapi sekarang? Saat jelang pilgub DKJ, nama Heru seolah lenyap ditelan badai politik.

    Apakah karena Heru kagak minat masuk bursa calon gubernur DKJ? Minat atau kagak, survei akan tetap bunyi. Denger-denger elektabilitas Heru cuma 1 koma sekian persen. Kalau ini bener, berarti dua tahun kerja Heru di Jakarta kagak diterima warga Jakarta. 

    Mudah sekali mengukurnya. Kalau masyarakat Jakarta respon, elektabilitas Heru pasti tinggi. Paling tidak di atas 30 persen lah... minimal di angka 20-an persen lah. Kalau cuma 1 persen, itu artinya Heru gagal.

    Ini membuktikan warga Jakarta kecewa. Kekecewaan warga Jakarta dipimpin Heru ini menguntungkan Anies Baswedan. Orang jadi merindukan kembali kepada sosok Anies Baswedan. Buktinya memang elektabilitas Anies di DKJ melambung tinggi. Ini diantaranya karena Heru gagal menarik simpatik warga DKJ. Fakta inilah yang membuat PKB dan PDIP tertarik untuk mengusung Anies.

    Mau dibantah kayak apapun, Heru Budi kagak bisa pungkiri hasil elektabilitasnya. Memang jeblok. Ini artinya memang warga Jakarta kagak terima Heru, dan masih menginginkan Anies. Kerja keras Heru untuk menghancurkan nama Anies gagal total. Akhirnya, Heru hanya jadi tumbal. Dibully habis-habisan.

    Kabar yang beredar, Heru minat sekali nyagub. Beberapa pengusaha Jakarta ngomongin ini. Heru ingin, Heru minat, Heru udah kerja keras. Sayangnya, elektabilitas Heru kagak naik-naik. Kagak bergerak-gerak. Ya, nasib itu mah... salah strategi kali ya... Anies dilawan, kata temen gue.

    Jadi inget PDIP. Hajar Anies, eh malah kehilangan 13 kursi DPRD. Dari 28 kursi saat pilgub DKI 2017. Sekarang tinggal 15 kursi. PDIP pun insaf, dan sekarang dukung Anies. Apakah Heru akan ikut insaf dengan kagak menyerang Anies? 

    Depok 14/6/2024

    Alex Wibisono

    Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

    alex wibisono anies baswedan heru budi hartono
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Tony Rosyid: Anies-Kaesang Paslon Tunggal?

    Artikel Berikutnya

    PERS.CO.ID: Cara Baru Bermedia!

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami